Operasi Amandel dari Teknis, Resiko dan Biayanya - Operasi Amandel adalah pembedahan sebagai upaya untuk melakukan pengangkatan amandel atau disebut Tonsilektomi. Sebenarnya operasi ini tidak sampai melakukan pembedahan seluruhnya, tapi hanya sesuai pripsipnya, yaitu untuk menurunkan peradangan yang terjadi pada kelenjar amandel. Intinya adalah operasi ini dilakukan sesuai dengan kadar kronis radang amandel itu sendiri.
Jika sudah parah, bahaya amandel bisa mengakibatkan saluran pernapasan dan pencernaan kita menjadi terhambat bahkan bisa tersumbat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menormalkan kembali peradangan tanpa harus di operasi, seperti pada artikel mengenai obat amandel. Jika peradangan pada amandel sudah terlalu besar hingga menyumbat saluran tenggorokan maka sering diputuskan untuk diambil tindakan pembedahan.
Ada 2 teknik yang bisa dilakukan :
1. Teknik Diseksi
Dengan teknik ini, amandel yang akan di angkat terlebih dahulu dijepit, baru kemudian dipotong. Efeknya, akan menyebabkan pendarahan dan rasa nyeri yang hebat setelah pasca operasi.
2. Teknik Guilottine
Operasi dengan teknik ini tergolong tradisional yaitu dengan menggunakan pisau potong. Tahapannya memang tidak rumit dan bisa cepat dilakukan. Namun efek komplikasi yang ditimbulkan jauh lebih besar. Teknik gilottine ini sudah sangat jarang dilakukan.
Ada 2 golongan yang menjadi jawaban 'Apakah peradangan yang terjadi pada amandel harus di operasi atau tidak?'. Penggolongan tersebut didasarkan atas karakter peradangan yang sudah terjadi, yaitu :
Pembengkakkan Amandel dan mengakibatkan saluran pernapasan menjadi terganggu sehingga asupan oksigen akan berkurang.
1. Sakit di pangkal tenggorokan
Setelah amandel di angkat dari tenggorokan, maka akan menimbulkan bekas pembedahan pada lokasi amandel tersebut sebelumnya. Setelah amandel diangkat bukan berarti nyeri-nya hilang, melainkan setelah operasi pun rasa nyeri saat menelan pun tetap bisa dirasakan. Namun bedanya kadar rasa nyerinya mungkin tidak sesakit saat terjadi peradangan.
2. Pendarahan pasca operasi
Tindakan pembedahan tentu akan menimbulkan pendarahan kecil pada bagian yang dibedah. Apalagi bagian amandel tergolong saluran yang basah dan dilewati oleh makanan dan minuman yang hendak masuk menuju lambung. Bahkan pendarahan ini, bisa jadi semakin parah dan menyebabkan penderita muntah darah. Walaupun jarang terjadi, namun pendarahan tersebut bisa jadi resiko yang terjadi setelah pengangkatan amandel.
3. Terjadi Infeksi
Pembedahan yang dilakukan akan meninggalkan luka sayatan pada lokasi amandel sebelumnya. Sayatan tersebut sangat rentan menyentuh kelenjar yang terbuka apalagi saluran tenggorokan termasuk basah karena lendir. Masuknya makanan dan udara ke dalam tenggorokan dan faring, akan melalui luka sayatan tersebut. Kemungkinan akan menempel pada luka sayatan dan menyebabkan infeksi. Dampaknya, seluruh badan akan terasa nyeri diiringi sakit kepala dan demam yang tinggi.
4. Perasaan tidak nyaman
Bekas luka yang ditimbulkan pada pangkal tenggorokan, akan membuat perasaan yang “mengganjal” di dalam mulut. Mungkin ada perasaan “risih” karena ada sesuatu yang berubah pada tenggorokan penderita. Namun kondisi ini hanya terjadi ketika proses pengeringan luka bekas pembedahan tersebut. Setelah sembuh, pasien akan mulai terbiasa maka dengan sendirinya perasaan tersebut akan hilang.
5. Sakit di bagian THT
Amandel lokasinya di tenggorokan yang merupakan bagian dari kesatuan saluran THT. Pembedahan yang dilakukan pada tenggorokan tepatnya pada bagian amandel akan membuat efek rasa sakit pada saluran THT lainnya, terutama telinga. Telingan penderita akan merasakan nyeri dan bisa mengganggu daya pendengaran.
Biaya yang perlu dikeluarkan tidak hanya saat operasi saja, melainkan pada saat pasca operasi tentu akan memakan biaya lagi. Perawatan dan penyembuhan pasca operasi cukup mahal mengingat masih dibutuhkan obat-obatan untuk meredakan dan menyembuhkan bekas luka sayatan akibat pembedahan yang dilakukan. Belum lagi proses penyembuahannya yang tergolong lama, maka akan membutuhkan biaya untuk membeli obat selama proses penyembuhan yang lama tersebut.
Penyakit Amandel
Amandel sejatinya adalah bagian penting dari tenggorokan, amandel merupakan bagian kelenjar getah bening yang berfungsi sebagai pertahanan pertama bagi tubuh untuk menghadang serangan virus dan bakteri. Virus dan bakteri yang menempel di amandel, akan di cerna oleh sel-sel pembasmi yang ada di amandel. Jika jumlah virus dan bakteri ini berjumlah melebihi kemampuannya, maka akan terjadi peradangan pada amandel.Jika sudah parah, bahaya amandel bisa mengakibatkan saluran pernapasan dan pencernaan kita menjadi terhambat bahkan bisa tersumbat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menormalkan kembali peradangan tanpa harus di operasi, seperti pada artikel mengenai obat amandel. Jika peradangan pada amandel sudah terlalu besar hingga menyumbat saluran tenggorokan maka sering diputuskan untuk diambil tindakan pembedahan.
Teknis Operasi Amandel
Operasi amandel adalah pilihan terakhir yang harus dilakukan demi kebaikan penderita. Dr. Agus Subagio, dokter spesialis THT dari RS Puri Indah menyebutkan teknik operasi yang bisa dilakukan adalah dengan langkah manual atau modern. Apa perbedaannya?Ada 2 teknik yang bisa dilakukan :
1. Teknik Diseksi
Dengan teknik ini, amandel yang akan di angkat terlebih dahulu dijepit, baru kemudian dipotong. Efeknya, akan menyebabkan pendarahan dan rasa nyeri yang hebat setelah pasca operasi.
2. Teknik Guilottine
Operasi dengan teknik ini tergolong tradisional yaitu dengan menggunakan pisau potong. Tahapannya memang tidak rumit dan bisa cepat dilakukan. Namun efek komplikasi yang ditimbulkan jauh lebih besar. Teknik gilottine ini sudah sangat jarang dilakukan.
Waktu yang tepat untuk operasi amandel
Sebagaimana kita telah tahu tadi, bahwa amandel merupakan organ vital yang sangat bermanfaat bagi tubuh untuk menjadi benteng oertama yang melawan musuh berupa virus dan bakteri. Maka dari itu, para ahli kesehatan tidak akan memberikan opsi ini jika tidak dalam kondisi darurat medis.Ada 2 golongan yang menjadi jawaban 'Apakah peradangan yang terjadi pada amandel harus di operasi atau tidak?'. Penggolongan tersebut didasarkan atas karakter peradangan yang sudah terjadi, yaitu :
- Indikasi pasti
- Indikasi relatif
Pembengkakkan Amandel dan mengakibatkan saluran pernapasan menjadi terganggu sehingga asupan oksigen akan berkurang.
- Rasa nyeri yang hebat saat menelan makanan, atau hanya menelan ludah sekalipun.
- Penderita susah tidur dan mengalami komplikasi kardiopulmonal
- Peradangan yang mengakibatkan kejang-kejang disertai demam tinggi
Resiko Operasi Amandel
Setiap adanya tindakan operasi yang dilakukan di dunia medis tentu akan memiliki efek samping atau resiko yang ditimbulkan walaupun sedikit, tidak terkecuali operasi amandel. Tonsilektomi ini, memiliki beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan, seperti :1. Sakit di pangkal tenggorokan
Setelah amandel di angkat dari tenggorokan, maka akan menimbulkan bekas pembedahan pada lokasi amandel tersebut sebelumnya. Setelah amandel diangkat bukan berarti nyeri-nya hilang, melainkan setelah operasi pun rasa nyeri saat menelan pun tetap bisa dirasakan. Namun bedanya kadar rasa nyerinya mungkin tidak sesakit saat terjadi peradangan.
2. Pendarahan pasca operasi
Tindakan pembedahan tentu akan menimbulkan pendarahan kecil pada bagian yang dibedah. Apalagi bagian amandel tergolong saluran yang basah dan dilewati oleh makanan dan minuman yang hendak masuk menuju lambung. Bahkan pendarahan ini, bisa jadi semakin parah dan menyebabkan penderita muntah darah. Walaupun jarang terjadi, namun pendarahan tersebut bisa jadi resiko yang terjadi setelah pengangkatan amandel.
3. Terjadi Infeksi
Pembedahan yang dilakukan akan meninggalkan luka sayatan pada lokasi amandel sebelumnya. Sayatan tersebut sangat rentan menyentuh kelenjar yang terbuka apalagi saluran tenggorokan termasuk basah karena lendir. Masuknya makanan dan udara ke dalam tenggorokan dan faring, akan melalui luka sayatan tersebut. Kemungkinan akan menempel pada luka sayatan dan menyebabkan infeksi. Dampaknya, seluruh badan akan terasa nyeri diiringi sakit kepala dan demam yang tinggi.
4. Perasaan tidak nyaman
Bekas luka yang ditimbulkan pada pangkal tenggorokan, akan membuat perasaan yang “mengganjal” di dalam mulut. Mungkin ada perasaan “risih” karena ada sesuatu yang berubah pada tenggorokan penderita. Namun kondisi ini hanya terjadi ketika proses pengeringan luka bekas pembedahan tersebut. Setelah sembuh, pasien akan mulai terbiasa maka dengan sendirinya perasaan tersebut akan hilang.
5. Sakit di bagian THT
Amandel lokasinya di tenggorokan yang merupakan bagian dari kesatuan saluran THT. Pembedahan yang dilakukan pada tenggorokan tepatnya pada bagian amandel akan membuat efek rasa sakit pada saluran THT lainnya, terutama telinga. Telingan penderita akan merasakan nyeri dan bisa mengganggu daya pendengaran.
Biaya Operasi Amandel
Jika akan melakukan operasi, biasanya pertimbangan pertama yang ditanyakan adalah biaya. Biaya operasi ini bervariasi tergantung teknik dan kesulitan yang dilakukan, namun pada umumnya untuk melakukan operasi amandel diperlukan biaya yang tidak sedikit atau sekitar 10 juta rupiah. Biaya tersebut untuk satu operasi.Biaya yang perlu dikeluarkan tidak hanya saat operasi saja, melainkan pada saat pasca operasi tentu akan memakan biaya lagi. Perawatan dan penyembuhan pasca operasi cukup mahal mengingat masih dibutuhkan obat-obatan untuk meredakan dan menyembuhkan bekas luka sayatan akibat pembedahan yang dilakukan. Belum lagi proses penyembuahannya yang tergolong lama, maka akan membutuhkan biaya untuk membeli obat selama proses penyembuhan yang lama tersebut.
0 komentar:
Post a Comment