Obat Segala Penyakit? Kalau Saya dengan Puasa - Sebagai seorang muslim, kita tahu bahwa ajaran puasa telah disampaikan 14 abad yang lalu. Dalam Agama Islam puasa menjadi kewajiban yang mutlak selama sebulan penuh setiap tahunnya. Entah kalau Agama lain, saya pernah mendengar bahwa selain Islam pun ada aturan yang menganjurkan untuk berpuasa.
Sebenarnya mengenai hal itu saya kurang tahu, karena terlahir sebagai muslim, hidup dilingkungan muslim, dan sampai sekarang Alhamdulillah masih menganutnya. Makanya saya belum tahu Agama diluar Islam 'Apakah menganjurkan atau tidak tentang berpuasa ini?'
Terlepas dari itu semua, saya membaca sebuah buku mengenai kemanfaatan berpuasa ini memang sangatlah luar biasa, lebih-lebih sesuai dengan tema kita mengenai kesehatan. Dari situlah saya tersirat dalam pikiran untuk menuangkannya dalam blog sederhana ini.
Sebenarnya pikiran itu muncul akibat dari sebuah analisa kecil yang membekas dalam hati penulis bahwa "Tidak ada yang lebih baik dari hidup sehat selain mengatur pola makan dan tidak ada pola makan yang lebih teratur selain berpuasa" Semoga Anda setuju.
Ibnu Sina adalah sosok dokter jasmani dan psikolog rohani yang telah menjadi teladan bagi segenap dokter dan psikolog dunia. Resep pengobatannya tidak melulu obat herbal atau kimia. Justru Ibnu Sina sering menelaah sejumlah rutinitas ibadah seperti shalat dan puasa yang sengaja diperintahkan Tuhan untuk dijalankan sebagai kewajiban normatif.
Pola pemikiran Ibnu Sina yang menjadikan puasa sebagai terapi medis diadopsi para dokter untuk mengobati beberapa penyakit yang diderita sejumlah pasien. Seperti penyakit mag misalnya. Obat tradisional versi Ibnu Sina yang jitu adalah dengan 'terapi puasa'.
Seorang tabib pernah bertanya: Yaa Rasulullah, rahasia apa yang menjadi sebab penduduk kota yang engkau singgahi ini tidak banyak mengeluhkan suatu penyakit? Kemudian Sang Nabi menjawabnya dengan kalimat yang singkat dan mengesankan:
Liver bertugas mengubah lemak menjadi keton, senyawa metabolik asam asetoasetik dan asam betahidroksibutirik. Kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika penghancuran deposit lemak terjadi, asam lemak bebas dilepaskan ke dalam aliran darah, dan digunakan sebagai energi. Makin sedikit seseorang makan, makin banyak tubuh mengubah simpanan lemak, makin banyak asam lemak dibebaskan dan makin banyak bahan kimia berbahaya dilepaskan dan dibuang. Hal ini terjadi karena zat-zat beracun pada umumnya diikat dalam deposit lemak. Dengan banyak dilepaskannya zat-zat racun, tentu akan membantu membebaskan tubuh kita dari racun-racun berbahaya.
Mudah dipahami, jika puasa dapat menekan berat badan, kegemukan atau obesitas. Obesitas, seperti yang kita ketahui, dapat menimbulkan penyakit kronis yang tinggi. Seperti asam urat, jantung, diabetes, stroke, hipertensi dan lain sebagainya.
Dengan berpuasa, dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga mencapai kadar seimbang. Dalam hal ini, puasa memberikan waktu untuk kelenjar pankreas beristirahat, hingga dapat mengeluarkan insulin. Insulin berguna untuk menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dan dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila ada makanan yang mengandung insulin secara berlebihan, pankreas akan melemah dan tidak berfungsi. Hal ini mengakibatkan kadar gula dalam darah dapat merambat naik dan terus meningkat hingga dapat menimbulkan penyakit diabetes.
Pengobatan diabetes dengan puasa telah memberi hasil menakjubkan dengan tanpa menggunakan satupun obat-obatan kimia. Akan tetapi pasien diabetes yang melakukan puasa harus diawasi dengan ketat, untuk menjaga kemungkinan adanya komplikasi dari puasa maupun pengendalian nutrisi yang benar. Komplikasi yang sering terjadi adalah hipoglikemia atau diabetik ketoasidosis.
Manfaat puasa yang paling tampak jelas adalah rejuvenasi yaitu peremajaan kulit dan organ tubuh, serta perpanjangan harapan hidup. Metabolisme lebih rendah, produksi protein lebih efisien, meningkatnya sistem kekebalan, dan perbaikan produksi hormon, berkontribusi terhadap kesehatan secara umum. Keseimbangan hormon dapat mencegah penuaan dan membuat orang awet muda.
Para ahli kesehatan telah mengakui kebenaran puasa sebagai terapi kesehatan. Dengan berpuasa dapat mengurangi kadar minyak dalam tubuh dan menyebabkan berkurangnya kolesterol.
Terjadinya revitalisasi kelenjar-kelenjar pencernaan, karena pencernaan telah diistirahatkan dari pekerjaan berat yang biasa dilakukannya.
Dalam berbagai penelitian diketahui manfaat puasa, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Bila itu terjadi di otak akan berakibat stroke, dan bila terjadi di daerah jantung dapat menyebabkan serangan jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap hari kita berpuasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 poin, dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserid merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
HGH yaitu hormon yang saat ini di AS sedang ramai dibicarakan yang bermanfaat membuat seseorang menjadi awet muda, atau orang menjadi kembali muda . Penelitian Dr. Ronald Klatz, President, Academy of Anti-Aging Medicine telah membuktikan hal ini .
Pasien dengan tekanan darah tinggi ringan sampai sedang apalagi yang disertai kelebihan berat badan dianjurkan untuk berpuasa, karena puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang minum obat, haruslah berkonsultasi dengan dokter/tabib untuk penyesuaian dosis obatnya. Bagi mereka yang mengidap hipertensi berat atau sakit jantung diharapkan tidak berpuasa sama sekali.
Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan protein, dan kelebihan lemak. Serta bisa pula mencegah terjadinya tumor pada stadium awal. Para ahli menemukan bahwa pertumbuhan sesuatu yang tidak normal dalam tubuh, seperti tumor dan sejenisnya, yang tidak mendapat dukungan penuh suplai makanan dalam tubuh lebih rentan terhadap autolisis.
Pada orang berpuasa pembentukan protein sel menjadi lebih efisien, kesalahan coding lebih jarang terjadi, hal ini karena kontrol genetik DNA/RNA, yang berperan dalam proses ini. Efisiensi dalam pembentukan protein pada orang berpuasa menghasilkan sel, organ dan jaringan yang lebih sehat.
Itulah sebabnya mengapa hewan berhenti makan ketika mereka terluka, dan mengapa manusia sering kali kehilangan rasa lapar ketika sakit. Pada saat seseorang mengalami sakit, maka ia secara sadar berkehendak mengalihkan seluruh energinya dari sistem pencernaan dan memusatkannya ke sistem kekebalan.
Nacreous adalah penyakit yang disebabkan kelebihan makan dan sering mengkonsumsi daging. Dalam kondisi ini, tubuh tidak dapat mengurai berbagai protein yang ada di dalam daging. Hal tersebut dapat menyebabkan kelebihan urine dalam persendian, terutama pada jari-jari kaki. Ketika persendian terkena penyakit nacreous maka akan membengkak, memerah dan disertai rasa nyeri. Cara untuk mengobati penyakit ini adalah dengan mengurangi porsi makan, yaitu dengan cara berpuasa.
Detoksifikasi adalah argumen paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Detoksifikasi adalah proses normal tubuh mengeliminasi atau memurnikan racun melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa dan kulit. Proses ini dipercepat dengan berpuasa, karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Nilai lemak pada manusia adalah 3.500 kalori per pon. Suatu nilai yang cukup untuk memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari.
Simpanan lemak terjadi karena glukosa dan karbohidrat tidak digunakan sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan, dan tidak diekskresikan. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini diikuti pelepasan zat kimia berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ pembuangan. Zat kimia berbahaya seperti DDT dan bahan kimia berbahaya lain umumnya disimpan dalam deposit lemak, yang akan dilepaskan bersama dengan pelepasan asam lemak tersebut diatas.
Pengujian feses, urin dan keringat pada orang berpuasa telah menemukan DDT di setiap spesimen tersebut. Oleh karena itulah pada hari-hari pertama orang berpuasa, tubuhnya menjadi panas karena terjadi penggerusan terhadap sel lemak, sel hati yang tidak vital dan toksin. Saat terjadi pelepasan toksin, jika hebat akan muncul panas, muntah, diare, banyak kencing, dan sakit kepala. Akan tetapi sayang, biasanya orang puasa yang merasakan hal-hal seperti ini malah membatalkan puasanya. Padahal seharusnya puasa terus dilanjutkan agar proses detoksifikasi dapat diselesaikan. Kita tidak perlu khawatir akan menderita penyakit akibat berpuasa, karena puasa itu tidak mungkin menyebabkan seseorang menderita penyakit-penyakit tertentu.
Mekanismenya antara lain dengan pengurangan konsumsi kalori akan membuat menurunnya tingkat metabolisme. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun, dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi oksigen. Hal ini juga akan mengurangi produksi senyawa oksigen bersifat racun (radikal bebas oksigen). Dilaporkan, sekitar 3% dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun, seperti anion superoksida (O2) dan hidrogen peroksida (H2O2), yang secara alamiah terjadi dalam tubuh.
Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktivitas kerja enzim, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang disebabkan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Sebuah hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90%, dan meningkatkan antioksidan sekitar 12%. Jadi, berpuasa berarti akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Penelitian menemukan juga bahwa puasa mencegah gout arthritis (radang sendi) akibat kelebihan asam urat yang umumnya disebabkan seseorang sering mengkonsumsi daging. Karena tubuh tidak mengurai seluruh jenis protein dalam daging, maka ini menyebabkan tubuh kelebihan purine yang penumpukannya terfokus terutama pada sendi-sendi besar, khususnya pada persendian jari-jari kaki.
Saat persendian terkena gout arthritis maka jari-jari kaki akan bengkak, merah, dengan disertai nyeri hebat. Terkadang kadar asam urat yang tinggi dalam darah masuk dan mengendap di dalam ginjal, dan akhirnya mengkristal menjadi batu ginjal maupun saluran kencing. Mengurangi porsi makan merupakan jalan utama bagi kesembuhan dari penyakit sangat berbahaya ini.
Sebenarnya mengenai hal itu saya kurang tahu, karena terlahir sebagai muslim, hidup dilingkungan muslim, dan sampai sekarang Alhamdulillah masih menganutnya. Makanya saya belum tahu Agama diluar Islam 'Apakah menganjurkan atau tidak tentang berpuasa ini?'
Terlepas dari itu semua, saya membaca sebuah buku mengenai kemanfaatan berpuasa ini memang sangatlah luar biasa, lebih-lebih sesuai dengan tema kita mengenai kesehatan. Dari situlah saya tersirat dalam pikiran untuk menuangkannya dalam blog sederhana ini.
Sebenarnya pikiran itu muncul akibat dari sebuah analisa kecil yang membekas dalam hati penulis bahwa "Tidak ada yang lebih baik dari hidup sehat selain mengatur pola makan dan tidak ada pola makan yang lebih teratur selain berpuasa" Semoga Anda setuju.
Kutipan Para Tokoh Kesehatan Dunia Tentang Manfaat Puasa
Agar menjadi sugesti positif bagi pembaca, saya cantumkan beberapa pandangan ahli kedokteran dunia yang sudah mempunyai nama besar. Berikut salah satunya:
Benjamin Franklin, seorang wartawan, penerbit, pengarang, filantrofis, abolisionis, pejabat, ilmuwan, diplomat, dan sekaligus penemu.
"Yang terbaik dari semua obat-obatan adalah beristirahat dan puasa."Philippus Paracelsus, salah satu dari tiga Founding Father kedokteran Barat
"Puasa adalah obat yang terbesar–dokter dari dalam tubuh."
George Bernard Shaw, novelis, kritikus, esaias, politikus, dan orator ulung dari Irlandia
"Setiap orang bodoh bisa puasa, tapi hanya orang bijak yang tahu cara puasa yang tepat."Plutarch, penulis biografi Yunani dan moralis
"Daripada menggunakan obat, lebih baik puasa."
Mark Twain, di My Debut As a Literary Person
"Sebuah kelaparan kecil (baca: puasa) benar-benar dapat berbuat lebih banyak untuk rata-rata orang sakit daripada dapat obat terbaik dan dokter terbaik."“Bapak” dokter atau psikolog dunia Ibnu Sina atau Avicenna (Persia, 980-1037) sering memanfaatkan puasa sebagai terapi penyembuhan dalam praktik pengobatannya bagi pasien yang menderita sejumlah penyakit jasmani ringan atau berat, bahkan penyakit rohani kronis.
Ibnu Sina adalah sosok dokter jasmani dan psikolog rohani yang telah menjadi teladan bagi segenap dokter dan psikolog dunia. Resep pengobatannya tidak melulu obat herbal atau kimia. Justru Ibnu Sina sering menelaah sejumlah rutinitas ibadah seperti shalat dan puasa yang sengaja diperintahkan Tuhan untuk dijalankan sebagai kewajiban normatif.
Pola pemikiran Ibnu Sina yang menjadikan puasa sebagai terapi medis diadopsi para dokter untuk mengobati beberapa penyakit yang diderita sejumlah pasien. Seperti penyakit mag misalnya. Obat tradisional versi Ibnu Sina yang jitu adalah dengan 'terapi puasa'.
Manfaat Puasa Sebagai Obat Segala Penyakit
Seorang tabib pernah bertanya: Yaa Rasulullah, rahasia apa yang menjadi sebab penduduk kota yang engkau singgahi ini tidak banyak mengeluhkan suatu penyakit? Kemudian Sang Nabi menjawabnya dengan kalimat yang singkat dan mengesankan:
“Kami merupakan kaum yang tidak makan sampai kami merasa lapar. Dan bila makan kami tidak sampai kenyang” (HR Abu Daud).Suatu hari beliau pernah menjelaskan mengenai penyebab utama dari berbagai penyakit:
“Lambung (perut) merupakan kolam tubuh. Urat-urat seluruhnya bermuara padanya. Oleh karena itu, jika lambung sehat, maka urat-urat akan sehat. Apabila lambung sakit, maka urat-urat akan sakit ( HR Thabrani).Rangkuman dari kedua hadits tersebut beliau bersabda lagi:
”Berpuasalah agar kamu sehat” ( HR Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim)Setelah kita dapat sedikit menambah keyakinan bahwa puasa dapat menjadi obat atau penawar segala penyakit melalui reset para pentolan kesehatan dunia, kini saya akan memberikan kekhususan beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan metode berpuasa ini, berikut rinciannya:
- Menyehatkan Liver
Liver bertugas mengubah lemak menjadi keton, senyawa metabolik asam asetoasetik dan asam betahidroksibutirik. Kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika penghancuran deposit lemak terjadi, asam lemak bebas dilepaskan ke dalam aliran darah, dan digunakan sebagai energi. Makin sedikit seseorang makan, makin banyak tubuh mengubah simpanan lemak, makin banyak asam lemak dibebaskan dan makin banyak bahan kimia berbahaya dilepaskan dan dibuang. Hal ini terjadi karena zat-zat beracun pada umumnya diikat dalam deposit lemak. Dengan banyak dilepaskannya zat-zat racun, tentu akan membantu membebaskan tubuh kita dari racun-racun berbahaya.
- Menurunkan Berat badan dan Obesitas
Mudah dipahami, jika puasa dapat menekan berat badan, kegemukan atau obesitas. Obesitas, seperti yang kita ketahui, dapat menimbulkan penyakit kronis yang tinggi. Seperti asam urat, jantung, diabetes, stroke, hipertensi dan lain sebagainya.
- Menjaga Kadar Tinggi Gula Darah
Dengan berpuasa, dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga mencapai kadar seimbang. Dalam hal ini, puasa memberikan waktu untuk kelenjar pankreas beristirahat, hingga dapat mengeluarkan insulin. Insulin berguna untuk menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dan dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila ada makanan yang mengandung insulin secara berlebihan, pankreas akan melemah dan tidak berfungsi. Hal ini mengakibatkan kadar gula dalam darah dapat merambat naik dan terus meningkat hingga dapat menimbulkan penyakit diabetes.
Pengobatan diabetes dengan puasa telah memberi hasil menakjubkan dengan tanpa menggunakan satupun obat-obatan kimia. Akan tetapi pasien diabetes yang melakukan puasa harus diawasi dengan ketat, untuk menjaga kemungkinan adanya komplikasi dari puasa maupun pengendalian nutrisi yang benar. Komplikasi yang sering terjadi adalah hipoglikemia atau diabetik ketoasidosis.
- Regenerasi Sel Kulit dan Organ Tubuh
Manfaat puasa yang paling tampak jelas adalah rejuvenasi yaitu peremajaan kulit dan organ tubuh, serta perpanjangan harapan hidup. Metabolisme lebih rendah, produksi protein lebih efisien, meningkatnya sistem kekebalan, dan perbaikan produksi hormon, berkontribusi terhadap kesehatan secara umum. Keseimbangan hormon dapat mencegah penuaan dan membuat orang awet muda.
- Mengurangi dan Mengontrol Kolesterol
Para ahli kesehatan telah mengakui kebenaran puasa sebagai terapi kesehatan. Dengan berpuasa dapat mengurangi kadar minyak dalam tubuh dan menyebabkan berkurangnya kolesterol.
- Revitalisasi Kelenjar Pencernaan
Terjadinya revitalisasi kelenjar-kelenjar pencernaan, karena pencernaan telah diistirahatkan dari pekerjaan berat yang biasa dilakukannya.
- Mengurangi Resiko Stroke
Dalam berbagai penelitian diketahui manfaat puasa, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Bila itu terjadi di otak akan berakibat stroke, dan bila terjadi di daerah jantung dapat menyebabkan serangan jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap hari kita berpuasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 poin, dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserid merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
- Meningkatkan Kadar Human Growth Hormone (HGH)
HGH yaitu hormon yang saat ini di AS sedang ramai dibicarakan yang bermanfaat membuat seseorang menjadi awet muda, atau orang menjadi kembali muda . Penelitian Dr. Ronald Klatz, President, Academy of Anti-Aging Medicine telah membuktikan hal ini .
- Menurunkan Tekanan Darah
Pasien dengan tekanan darah tinggi ringan sampai sedang apalagi yang disertai kelebihan berat badan dianjurkan untuk berpuasa, karena puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang minum obat, haruslah berkonsultasi dengan dokter/tabib untuk penyesuaian dosis obatnya. Bagi mereka yang mengidap hipertensi berat atau sakit jantung diharapkan tidak berpuasa sama sekali.
- Mencegah Tumor
Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan protein, dan kelebihan lemak. Serta bisa pula mencegah terjadinya tumor pada stadium awal. Para ahli menemukan bahwa pertumbuhan sesuatu yang tidak normal dalam tubuh, seperti tumor dan sejenisnya, yang tidak mendapat dukungan penuh suplai makanan dalam tubuh lebih rentan terhadap autolisis.
Pada orang berpuasa pembentukan protein sel menjadi lebih efisien, kesalahan coding lebih jarang terjadi, hal ini karena kontrol genetik DNA/RNA, yang berperan dalam proses ini. Efisiensi dalam pembentukan protein pada orang berpuasa menghasilkan sel, organ dan jaringan yang lebih sehat.
Itulah sebabnya mengapa hewan berhenti makan ketika mereka terluka, dan mengapa manusia sering kali kehilangan rasa lapar ketika sakit. Pada saat seseorang mengalami sakit, maka ia secara sadar berkehendak mengalihkan seluruh energinya dari sistem pencernaan dan memusatkannya ke sistem kekebalan.
- Mencegah Penyakit Nacreous
Nacreous adalah penyakit yang disebabkan kelebihan makan dan sering mengkonsumsi daging. Dalam kondisi ini, tubuh tidak dapat mengurai berbagai protein yang ada di dalam daging. Hal tersebut dapat menyebabkan kelebihan urine dalam persendian, terutama pada jari-jari kaki. Ketika persendian terkena penyakit nacreous maka akan membengkak, memerah dan disertai rasa nyeri. Cara untuk mengobati penyakit ini adalah dengan mengurangi porsi makan, yaitu dengan cara berpuasa.
- Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah argumen paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Detoksifikasi adalah proses normal tubuh mengeliminasi atau memurnikan racun melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa dan kulit. Proses ini dipercepat dengan berpuasa, karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Nilai lemak pada manusia adalah 3.500 kalori per pon. Suatu nilai yang cukup untuk memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari.
Simpanan lemak terjadi karena glukosa dan karbohidrat tidak digunakan sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan, dan tidak diekskresikan. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini diikuti pelepasan zat kimia berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ pembuangan. Zat kimia berbahaya seperti DDT dan bahan kimia berbahaya lain umumnya disimpan dalam deposit lemak, yang akan dilepaskan bersama dengan pelepasan asam lemak tersebut diatas.
Pengujian feses, urin dan keringat pada orang berpuasa telah menemukan DDT di setiap spesimen tersebut. Oleh karena itulah pada hari-hari pertama orang berpuasa, tubuhnya menjadi panas karena terjadi penggerusan terhadap sel lemak, sel hati yang tidak vital dan toksin. Saat terjadi pelepasan toksin, jika hebat akan muncul panas, muntah, diare, banyak kencing, dan sakit kepala. Akan tetapi sayang, biasanya orang puasa yang merasakan hal-hal seperti ini malah membatalkan puasanya. Padahal seharusnya puasa terus dilanjutkan agar proses detoksifikasi dapat diselesaikan. Kita tidak perlu khawatir akan menderita penyakit akibat berpuasa, karena puasa itu tidak mungkin menyebabkan seseorang menderita penyakit-penyakit tertentu.
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Mekanismenya antara lain dengan pengurangan konsumsi kalori akan membuat menurunnya tingkat metabolisme. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun, dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi oksigen. Hal ini juga akan mengurangi produksi senyawa oksigen bersifat racun (radikal bebas oksigen). Dilaporkan, sekitar 3% dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun, seperti anion superoksida (O2) dan hidrogen peroksida (H2O2), yang secara alamiah terjadi dalam tubuh.
Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktivitas kerja enzim, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang disebabkan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Sebuah hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90%, dan meningkatkan antioksidan sekitar 12%. Jadi, berpuasa berarti akan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mencegah Radang Sendi
Penelitian menemukan juga bahwa puasa mencegah gout arthritis (radang sendi) akibat kelebihan asam urat yang umumnya disebabkan seseorang sering mengkonsumsi daging. Karena tubuh tidak mengurai seluruh jenis protein dalam daging, maka ini menyebabkan tubuh kelebihan purine yang penumpukannya terfokus terutama pada sendi-sendi besar, khususnya pada persendian jari-jari kaki.
0 komentar:
Post a Comment