Obat radang tenggorokan, obat amandel, obat batuk dan seputarnya adalah fokus utama pembahasan situs ini

Artikel Anak Belum Bisa Bicara Usia 2, 3, 4 dan 5 Tahun Lengkap

Bagi Anda yang mempunyai masalah dengan pita suara anak yang belum berfungsi secara normal, saya sharekan artikel ini untuk anak belum bisa/telat/sulit bicara usia 2, 3, 4 dan 5 tahun yang akan dikupas secara lengkap dari mulai penyebab dan cara mengatasinya dengan aman dan cepat.

Setidaknya, anak yang sudah memasuki usia lebih dari 2 tahun lazimnya telah dapat mengucapkan suatu kata walaupun sedikit. Seperti mbu, apa, mama, papa dan lain-lain. Tapi tidak sedikit kasus anak diusia demikian yang sulit berbicara sehingga membuat khawatir dan cemas akan kondisi sang buah hati yang demikian. Pada umumnya, anak yang mengalami salah satu masalah penyakit tenggorokan ini adalah berjenis kelamin laki-laki.

Artikel Anak Belum Bisa Bicara Usia 2, 3, 4 dan 5 Tahun Lengkap

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Belum Bisa Bicara di Usia 2, 3, 4 dan 5 Tahun ke Atas

Pada dasarnya, semua anak memiliki daya pertumbuhan intelegensi dan sosial-emosional yang sama. Normalnya tepat pada usia 3 tahun anak harus berkata jelas meski kosa katanya masih sedikit. Masalah kesulitan bicara atau Developmental Language Disorded (DLD) ini adalah hal yang biasa dikatakan wajar, karena dia masih dalam usia pra-sekolah. Maka dari itu saya instruksikan bagi para orang tua agar supaya tetap tenang dan menghilangkan kegelisahan, sebab seiring dengan perkembangannya ia akan dapat berbicara seperti anak normal pada umumnya.

Penyebab Anak Belum Bisa Bicara

Anak yang mengalami keterlambatan berbicara dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan:

#1. Kurang berinteraksi

Tidak sedikit dari kalangan orang tua yang enggan mengasuh atau kurangnya stimulasi (rangsangan) lingkungan dengan sang anak. Perlu Anda ketahui bahwa hal ini sangatlah penting untuk proses perkembangan si buah hati Anda, karena semua tentang manusia pada umumnya lebih-lebih pada seorang anak itu berkembang sesuai lingkungan sosial dan bantuan komunikasinya.

#2. Faktor genetik

Faktor pendukung lainnya adalah keturunan. Telah banyak menyebutkan jika dulu orang tuanya semasa kecil pernah mengalami hal yang serupa, maka besar kemungkinan kesulitan berbicara juga akan dialami oleh anaknya.

#3. Memiliki masalah pendengaran

Kita dapat memahami penyebab yang satu ini, jelas jika anak kurang mendengar maka sulit untuk meniru bahasa lawan bicaranya. Maka sebaiknya jika ini penyebabnya harus segera ke dokter THT.

#4. Pengaruh media elektronik

Salah satu dampak buruk dari keseringan menonton atau mendengarkan media seperti radio atau televisi adalah dapat mengakitkan fakum atau sulit berbicara, karena jaringan otak hanya mencerna dan menerima suaru tanpa banyak mengeluarkan isi hatinya.

#5. Masalah oral-motor pada otak

Penyebab lainnya dapat terjadi karena jaringan saraf dan alat sinkron dari otak ke mulut untuk berbicara terjadi gangguan. Ini bisa terjadi sebelum lahir (takdir) atau karena suatu benturan serta bisa juga dari asupan makanan dan lain sebagainya.

#6. Gangguan firing saraf

Firing saraf, berfungsi sebagai otot yang dapat menggerakan rahang, mulut, lidah dan tenggorokan. Jika salah satu dari saraf ini bermasalah, maka otomatis anak akan mengalami gangguan sulit atau berat untuk berbicara, dan inilah kebanyakan dari penyebabnya, bisa mencapai angka lebih dari 70% anak yang terganggu pembicaraannya disebabkan oleh ini.

Penyebab lain yang kemungkinan bisa mengakitkan anak telat berbicara adalah tidak memiliki banyak waktu untuk banyak berbicara, kanker pita suara, over-stimulation (stimulasi yang berlebihan), anak terlahir prematur (BBLR), retaldasi mental, terlalu sering berbahasa non-verbal dan lain-lain.

Cara Mengatasi Anak Telat Bisa Bicara

Terdapat beberapa kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk merangsang kemampuan berkomunikasi si buah hati, karena peran aktif orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan bicara dan otak anak.

a.) Ikuti semua ucapannya dengan wajah ceria

Meski suaranya tidak jelas, dengarkan dengan seksama suara ocehan anak Anda. Kemudian ikuti dengan persis suara tersebut. Saat masih bayi, kata-kata yang terucap dari si Kecil kerap terdengar tidak jelas. Meski Anda tidak mengerti apa maksudnya, Anda bisa mengulangi perkataannya sesuai yang Anda tangkap. Lalu bertanya kepadanya apa maksud dari kata-kata tersebut.

b.) Berbicara dengan gerak tubuh

Saat berbicara dengan bayi, Anda harus aktif bergerak dan ekspresif. Misal Anda mengatakan, “Ayo, kita minum susu” sambil menggoyang-goyangkan botol susu atau Anda bisa membelai sebuah boneka sambil mengatakan “Sayang bonekanya, dielus-elus.” Begitu pula saat mengajarkannya mengenal bagian-bagian tubuh.

c.) Biasakan memberikan suatu kalimat narasi

Meski dia belum bisa berbicara layaknya orang dewasa, Anda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya. Misalnya saat memakaikan baju pada anak Anda bisa berbicara, “Hari ini (bisa sebut namanya) pakai baju motif bunga-bunga agar terlihat cantik” sambil memperlihatkan baju kepada si Kecil. Hal ini bisa membantu bayi memahami objek tertentu melalui perkataan Anda. Terapkanlah hal ini pada kegiatan lainnya seperti saat mandi, memberikan makan, mengganti popok, dan sebagainya. Selain itu, bayi juga suka mendengar suara orang tuanya. Pada saat itu bayi belajar untuk berbicara, terutama saat Anda berbicara kepadanya.

d.) Lazimkan bahasa lengkap

Contohnya ketika dia menunjuk ke arah boneka yang berada di atas meja. Anda jangan langsung mengambilkannya. Lebih baik ucapkanlah satu atau dua kalimat seperti, “Kamu mau bemain dengan boneka ini?” Ketika dia merespons dengan anggukan atau senyuman, Anda bisa langsung memberikannya.

e.) Meniru gaya anak-anak

Ketika memiliki anak, terkadang orang tua harus bisa berakting menjadi anak kecil. Ajak si Kecil untuk bermain, berpura-pura, atau membayangkan sesuatu untuk mengembangkan kemampuan verbalnya. Misalnya, pura-pura menelepon ayah dengan telepon mainan.

f.) Sanjung pertumbuhan bicaranya

Selalu beri pujian, senyuman dan pelukan tiap kali dia mengeluarkan suara atau kosakata baru. Pada umumnya, bayi belajar berbicara dari reaksi orang-orang di sekitarnya.

g. ) Konsultasikan ke dokter

Anda harus berkonsultasi ke dokter andai sang anak tidak menunjukkan kemampuan berbicara sesuai kaidah dasar yang telah disebutkan di atas. Sebaiknya lakukan pengecekan ke dokter sedini mungkin ketika Anda melihat ada kejanggalan pada si kecil. Hal tersebut bisa sangat bermanfaat bagi masa depannya.

Saat berkonsultasi ke dokter, biasanya anak Anda akan menjalani beberapa tes seperti tes pendengaran. Satu dari sekitar tiga ratusan bayi yang baru lahir memiliki gangguan pendengaran, salah satu faktor yang menghambatnya berbicara.

Anda juga bisa mengajak Anda ke ahli patologi bahasa. Seorang terapis bisa mendiagnosis dan menangani hal-hal yang bisa mengganggu perkembangan berbicara anak. Dia juga bisa memberikan tips untuk Anda dan merekomendasikan beberapa permainan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak.

Pemantauan perkembangan anak juga bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah anak Anda memiliki kelainan, seperti autisme atau keterbelakangan mental yang bisa menyebabkan keterlambatan bicara.

Artikel Anak Belum Bisa Bicara Usia 2, 3, 4 dan 5 Tahun Lengkap Rating: 5 Posted By: saep

0 komentar: